entri ni sekadar untuk renungan bersama.. :)
Bismillahirahmannirrahim,
Kadang manusia tidak memahami bentuk KASIH SAYANG Allah,
KASIH SAYANG dari Allah menyertai seluruh makhluk sesuai dengan Kehendak NYA ..
Bagaimanakah cara Allah menCINTAi dan menNYAYANGi hamba-Nya ?
Imam Ja’far al-Shadiq as berkata,
”Jika Allah menCINTAi seorang hamba, Allah ilhamkan kepadanya ketaatan, Allah biasakan ia dengan qana’ah (menerima apa yang ada), Allah karuniakan baginya pemahaman agama, Allah menguatkannya dengan keyakinan, Allah cukupkan baginya dengan sifat al-kafaf (merasa cukup dengan rezeki yang memadai) , Allah memakaikannya dengan sifat al-‘afaf.
Sebaliknya jika Allah memBENCI seorang hamba maka Allah jadikan dia menCINTAi HARTA dan Allah MUDAHkan baginya untuk memPEROLEHnya, Allah iILHAMkan kepadanya DUNIAnya, Allah serahkan dia pada HAWA NAFSUnya, maka ia mengendarai al-‘inaad (keras kepala), ia mudah berbuat fasad (kerusakan), dan menzhalimi hamba-hamba (Tuhan)” (Bihar al-Anwar 103 : 26.)
Allah mengILHAMkan kepadanya keTAATan dan selalu memberinya PETUNJUK.
Sesungguhnya Allah mengilhamkan kepada jiwa semua manusia ketaatan dan maksiat, namun beruntunglah orang yang mengambil ilham ketaatan dan merugilah orang yang mengambil ilham kemaksiatan.
“Maka Allah ilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya dan merugilah orang yang mengotorinya.” (QS Al-Syams [91] : 8-9)
Dan Allah mencintai orang yang terilhami oleh ketaatan dan ketakwaan, lalu ia bersegera menyucikan jiwanya dengan melakukan ketaatan dan ketakwaan sehingga Allah akan selalu memberinya petunjuk dengan NUR (cahaya) dan FURQAN (pembeda).
”Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), berTAKWAlah kepada Allah dan berIMANlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan RAHMAT (KASIH SAYANG)-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu NUR (cahaya) yang dengan NUR (cahaya) itu kamu berjalan dengannya dan Dia mengAMPUNi kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS Al Hadid :28)
”Hai orang-orang yang beriman, jika kamu berTAKWA kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu FURQAAN (pembeda) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al Anfal :29)
Allah membiasakan kepadanya sifat QANA’AH (rehda menerima pemberian Allah subhanahu wata’ala apa adanya)
“Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.” (QS.Yunus:107)
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. az-Zukhruf:32)
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (QS.Al an’am 165)
Seseorang mengeluh kepada Imam Ja'far al-Shadiq as tentang ketamakannya yang kian hari bertambah. Imam as menasihatinya, ”Jika engkau merasa beruntung dengan memiliki apa yang mencukupimu, maka engkau akan merasa cukup dengan kebutuhan terkecil dunia ini. Sebaliknya jika engkau tidak merasa puas dengan memiliki kebutuhan-kebutuhan minimum dunia ini, maka seluruh kesenangan duniawi takkan bakal mencukupimu.”
Allah akan memberikan SAKINAH dan meneguhkan keIMANanya
” Dia-lah yang telah menurunkan keTENANGan (SAKINAH) ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keIMANan mereka berTAMBAH di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana...” (QS Al-Fah :4)
Allah memberikan UJIAN dan CUBAAN
“Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka ditimpakan ujian padanya.” (HR. Bukhari)
Rasulullah saww bersabda : ”Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah berikan cobaan baginya. Dan jika Allah mencintainya dengan kecintaan yang sangat maka Allah akan mengujinya.” Para sahabat Nabi bertanya : ”Apakah ujiannya?” Rasulullah saww menjawab : “Tidak sedikit pun Allah tinggalkan baginya harta dan anak.” (Baqir al-Majlisi, Bihar al-Anwar 81 : 188 ;Kanz al-‘Ummal hadits ke : 30793)
Imam Muhammad al-Baqir as berkata,Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla menjanjikan UJIAN dan COBAAN kepada seorang mukmin sebagaimana seorang suami menjanjikan kepada isterinya dengan HADIAH yang diRAHASIAkan (disembunyikan)-nya.” (Bihar al-Anwar 15 : 56.)
Atau dalam hadits lainnya,Imam Ja’far al-Shadiq as berkata, ”Sesungguhnya apabila Allah menCINTAi seorang hamba niscaya Dia tenggelamkan hamba tersebut ke dalam COBAAN.” (Bihar al-Anwar 15 : 55)
Suatu hari, Rasulullah shalallahu wa sallam diundang ke rumah salah seorang muslim. Sewaktu beliau tiba di rumahnya, beliau melihat seekor ayam sedang bertelur di sebuah sarang di samping rumah. Beliau melihat telor ayam tersebut tidak jatuh, dan kalaupun jatuh ternyata tidak pecah. Betapa takjubnya Rasullah saww melihat kejadian tersebut. Karena itu, pemilik rumah tersebut bertanya kepada beliau, “Engkau heran melihatnya, ya Rasullah? Demi Allah yang telah memilih Anda sebagai Nabi, sesungguhnya saya selama ini tidak pernah sakit”
Rasulullah segera meninggalkan rumah tersebut, seraya berkata, “Barangsiapa yang tidak pernah mengalami ujian , maka ia jauh dari kasih sayang Allah.” (Baqir al-Majlisi, Bihar al-Anwar 15 : 1 : 53)
Allah akan menjaganya dari apa yang diharamkan-Nya
Dari Abu Hurairah Ra: Bersabda Rasulullah Saw,” Sesungguhnya Allah Maha CEMBURU, dan cemburu Allah adalah menCEGAH seseorang mengerjakan apa yang diHARAMkan-Nya" (HR.Bukhari-Muslim)
Allah memberikannya sifat al-‘Afaf ( sifat menjaga kehormatan diri dari perbuatan-perbuatan hina)
Diriwayatkan oleh Imam Ja’far al-Shadiq as bahwa Imam Ali as berkata, ”Seutama-utama ibadah adalah al-‘afaf” (Al-Kulayni, Al-Kafi 2 : 79)
Dan sabda Rasulullah saw, ”Sesungguhnya Allah mencintai seorang yang pemalu, yang menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang hina (al-hayya al-muta’affif)”( Bihar al-Anwar 71 : 270)
Allah memasukkannya kedalam Kaum PILIHAN.
”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan menDATANGkan suatu kaum yang Allah menCINTAi mereka dan merekapun menCINTAi-Nya, yang bersikap LEMAH LEMBUT terhadap orang MU’MIN, bersikap TEGAS terhadap orang-orang KAFIR, berJIHAD di jalan Allah, dan TIDAK TAKUT kepada CELAan orang yang suka mencela. Itulah KARUNIA Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Maidah:54)
Allah akan memberikannya KHUSNUL KHOTIMAH
"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS Al Fajr: 27-30)
Bagaimana Sahabat Hikmah ?
Apakah kita menjadi hamba Allah yang diSAYANG atau diBENCI ?
Semuanya terserah PILIHAN kita...
Firman Allah :"Dan katakanlah: "KeBENARan itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang INGIN (berIMAN) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang INGIN (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." (QS Al Kahfi : 29)
Wallahu a'lam bishowab
Semoga bermanfaat..
** copy & paste untuk renungan bersama
No comments:
Post a Comment